Kutipan “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” oleh Bob Talbert mengandung pesan yang sangat relevan dalam konteks pendidikan. Mari kita bahas beberapa aspeknya:
Nilai-nilai dan Prinsip dalam Pengambilan Keputusan:
9 langka pengambilan keputusan
· Mengenali Nilai-Nilai yang saling Bertentangan
· Aktor yang terlibat
· Fakta Yang Relevan
· Pengujian Benar Salah
· Pengujian paradigma Benar lawan Benar
· Melakukan prinsip Resolusi
· Investasi Opsi Trilema
· Bulatkan Keputusan
· Lihat Lagi Keputusan Refleksi
Kutipan ini menyoroti pentingnya mengajarkan anak-anak bukan hanya tentang keterampilan praktis (seperti menghitung), tetapi juga tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan mereka.Dalam proses pembelajaran, kita tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter, etika, dan moral. Nilai-nilai seperti kejujuran, empati, kerjasama, dan tanggung jawab harus ditanamkan pada siswa.Sebagai pendidik, Anda memiliki peran penting dalam membantu siswa memahami nilai-nilai ini dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip yang baik.
Dampak pada Lingkungan pembelajaran:
Nilai-nilai yang diajarkan dalam proses pembelajaran tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga lingkungan sekitarnya.Jika kita mengajarkan siswa tentang pentingnya menghargai lingkungan, misalnya, mereka dapat menjadi agen perubahan yang peduli terhadap keberlanjutan dan kelestarian alam.Sebagai pemimpin pembelajaran, Anda dapat memperkuat pesan ini dengan mengintegrasikan isu-isu lingkungan ke dalam kurikulum dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana tindakan kita memengaruhi bumi.
Peran Pemimpin Pembelajaran:
Sebagai pemimpin pembelajaran, Anda memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Anda dapat:
Membangun budaya sekolah yang memprioritaskan nilai-nilai positif dan etika.
Menggunakan momen-momen sehari-hari sebagai kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai.
Membantu siswa memahami konsekuensi dari keputusan mereka dan bagaimana nilai-nilai memengaruhi pilihan mereka.
Kaitan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka:
Ki Hajar Dewantara, yang juga dikenal sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi. Beliau mencetuskan asas-asas pendidikan yang kita kenal sebagai Pratap Triloka.
Pratap Triloka terdiri dari tiga semboyan:
Ing ngarso sung tuladha: “Di depan memberi teladan.”
Ing madya mangun karsa: “Di tengah membangun motivasi.”
Tut wuri handayani: “Di belakang memberikan dukungan.”
Filosofi ini menekankan pentingnya pemimpin sebagai teladan, pembangun semangat, dan pembimbing. Dalam pengambilan keputusan, Pratap Triloka mendorong pemimpin untuk selalu menempatkan kepentingan murid di atas segalanya dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Tentu, mari kita telaah kutipan ini dari perspektif Ki Hajar Dewantara dan peran nilai guru penggerak dalam pendidikan.
Perspektif Ki Hajar Dewantara:
Ki Hajar Dewantara (nama asli: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh. Beliau adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang menekankan pendidikan karakter dan nilai-nilai.
Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kepribadian siswa. Beliau menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan kejujuran.
Kutipan tersebut sejalan dengan pandangan Ki Hajar Dewantara karena menggarisbawahi bahwa mengajarkan anak-anak tentang apa yang benar-benar berharga (nilai-nilai) lebih penting daripada sekadar mengajarkan keterampilan praktis seperti menghitung.
Kaitanya dengan Peran Nilai Guru Penggerak:
Guru penggerak adalah para pendidik yang memiliki peran strategis dalam menginspirasi dan membimbing siswa. Mereka bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga berperan sebagai pemimpin pembelajaran.Bagi guru penggerak, mengajarkan apa yang berharga dan utama adalah tanggung jawab yang sangat penting. Berikut beberapa cara mereka dapat berkontribusi:
Mengajarkan Nilai-nilai:
Guru penggerak harus mengintegrasikan nilai-nilai seperti integritas, empati, kerjasama, dan tanggung jawab ke dalam pembelajaran sehari-hari.
Mereka dapat menggunakan contoh nyata dan cerita inspiratif untuk mengilustrasikan nilai-nilai ini kepada siswa.
Membimbing Pengambilan Keputusan:
Guru penggerak membantu siswa memahami konsekuensi dari keputusan mereka.Dengan mengajarkan prinsip-prinsip etika dan moral, guru membantu siswa mengambil keputusan yang baik untuk diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar.
Menjadi Teladan:
Guru penggerak harus menjadi teladan dalam perilaku dan sikap.
Mereka dapat menunjukkan bagaimana nilai-nilai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi dengan orang lain.
Jadi, sebagai seorang guru penggerak, Anda memiliki kesempatan untuk membentuk karakter siswa dan mengajarkan apa yang benar-benar berharga. Dengan mengutamakan nilai-nilai, Anda berkontribusi pada pembentukan generasi yang lebih baik dan lebih sadar akan pentingnya etika dalam kehidupan
Pengaruh Nilai-nilai Pribadi dalam Pengambilan Keputusan:
Nilai-nilai yang dianut seseorang sangat mempengaruhi prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Sebagai guru, karakter dan nilai-nilai kebajikan yang kita anut akan membentuk cara kita memandang masalah dan memilih solusi.
Kesadaran akan pengaruh nilai-nilai pribadi membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Hubungan dengan Coaching:
Coaching memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan.
Ketika kita menjadi coach, kita membantu coachee (orang yang mendapat bimbingan) menemukan dan memutuskan langkah yang sebaiknya diambil.
Proses coaching membantu menguatkan nilai-nilai kebajikan dan memperkuat keputusan yang bijaksana.
Ketika seorang guru merasa bimbang setelah mengambil keputusan, proses coaching dapat membantu meninjau kembali dan memperkuat keputusan tersebut.
Dilema Etika dan Lingkungan Positif:
Dilema etika sering dihadapi oleh guru. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan kondisi sosial emosional.
Keputusan yang bijaksana berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman bagi murid-murid kita.
Kesimpulan dan Pentingnya Pembelajaran:
Memahami konsep dilema etika, paradigma pengambilan keputusan, dan prinsip-prinsip dasar sangat penting bagi pemimpin pembelajaran.Pembelajaran ini membekali pemimpin dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan berpihak pada murid
Pemahaman dan Perubahan Akibat Pembelajaran:
Setelah mempelajari modul ini, pemahaman tentang pengambilan keputusan akan meningkat.
Pemimpin pembelajaran akan lebih percaya diri dan berani mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
Pentingnya Pembelajaran Ini:
Pembelajaran ini sangat penting bagi pemimpin sebagai individu dan pemimpin dalam konteks pendidikan.Memahami nilai-nilai kebajikan dan paradigma pengambilan keputusan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan murid
No comments:
Post a Comment